Rabu, 16 Januari 2013

CUPLIKAN PERTEMUAN PAGUYUBAN MAJU MAPAN WONOGIRI

        Pertemuan pengurus dan koordinator kecamatan Paguyuban Maju Mapan Kab. Wonogiri, yang diadakan di rumah Bpk. Giyanto Kenthut di Bantarangin Wonogiri pada hari Selasa, tanggal 15 Januari 2013.

           Pertemuan tersebut membahas beberapa agenda kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 minggu kedepan. 

           Dalam pertemuan tersebut Paguyuban Maju Mapan juga kedatangan tamu dari Grobogan, Bp Nico yang telah berpengalaman di bidang peternakan lewat Arieputra Farm yang beliau kelola. Beliau memberikan motivasi dan menyampaikan beberapa pandangan tentang masa depan ternak domba sampai ke pemasarannya. 

          Oleh karena itu, Paguyuban melakukan program kemitraan dengan Arieputra Farm sebagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan selain dari sisi kesejahteraan untuk anggota Paguyuban juga dikarenakan adanya kesamaan tujuaan dalam rangka membangun kejayaan Indonesia tercinta melalui peternakan domba.

          Dan mungkin ke depannya lagi tentu masih ada kerjasama-kerjasama dalam bentuk lain yang tidak lepas dari visi, misi dan tujuan Paguyuban maju mapan kab. Wonogiri...






Selasa, 08 Januari 2013

TERNAK DOMBA EKOR GEMUK ANGGOTA PAGUYUBAN MAJU MAPAN WONOGIRI



( Domba P Sigit P. salah satu anggota Paguyuban Maju Mapan Kec. Manyaran Wonogiri )


           Salah satu wujud kegiatan Paguyuban Maju Mapan Wonogiri yang di ikuti oleh anggota adalah beternak Domba. Bibit Domba beli dari Program Kemitraan Penggemukan Domba dan jual ke Paguyuban. Proses penggemukan berjalan selama 75 hari dan domba di antar maupun diambil hasil panennya oleh Paguyuban.
           Dengan Program ini peternak sangat diuntungkan karena sudah tidak bingung dalam membeli bibit domba dan menjual hasil panen domba. Paguyuban menawarkan dengan sistem Kiloan dan bukan Jogrokan yang saat ini masih diterapkan di pasar-pasar hewan pada umumnya.
           Dalam hal pembibitan, Paguyuban mewajibkan kepada anggotannya untuk memiliki minimal 4 ekor indukan. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar anggota juga bisa mempunyai bibit dari peternakannya sendiri. Sebab indukan tetap menjadi syarat wajib peternak untuk mengatasi kelangkaan bibit jika hanya penggemukan saja yang dijalankan.

Senin, 07 Januari 2013

PERTANIAN BERKELANJUTAN


Program pertanian berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan adalah :
pola pertanian yang dikembangkan untuk menciptakan sebuah sinergi/saling mendukung antara pertanian, peternakan dan perikanan.
Pola yang dikembangkan adalah murni pola organic yang menghasilkan limbah organik bermanfaat bagi lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dari sawah  berupa jerami sangat bermanfaat sebagai bahan pokok pakan ternak. Demikian juga limbah organik yang dihasilkan ternak sangat bermanfaat untuk bahan dasar pupuk pertanian atau bahan pokok pakan ikan budidaya.
Dengan begitu akan mnghasilkan siklus makanan yang berkesinambungan antara pertanian, peternakan dan perikanan. Bila terjadi seperti itu maka banyak sekali biaya-biaya yang bisa dihindari, seperti salah satunya biaya untuk pembelian pupuk urea tanpa harus mengurangi jumlah hasil produksi, bahkan justru akan meningkatkan hasil sampai mendekati dua kali lipat.
Karena hasil produksi meningkat dan biaya bisa ditekan tentu keuntungan akan makin meningkat, ditambah dengan limbah (jerami/kotoran ternak) yang biasanya tidak bermanfaat, maka dengan penerapan pola ini, (jerami/kotoran ternak) akan sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat.


Peternakan
masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis peternakan dan pertanian yamg mereka geluti.. Menjalankan tradisi yang sudah ada dengan ilmu pengetahuan seperlunya, itulah yangmereka terapkan tanpa disertai dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil agar lebih maksimal.

Ini sebuah peluang yang mau menggeluti bisnis peternakan, terutama penggemukan kambing gibas secara proffesional karena mempunyai potensi yang sangat besar jika dikelola secara serius disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang cukup untuk beberapa hal yang berkaitan dengan bisnis penggemukan kambing. Tentu kita harus rajin mencari inovasi-inovasi baru tentang methode penggemukan kambing gibas melalui berbagai macam sumber, terutama dari pelatihan-pelatihan yang diadakan Paguyuban Maju Mapan.

Hal yang perlu dilakukan dalam ternak kambing :

Pembuatan kandang.

Design kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh kambing benar-benar dalam posisi yang baik, karena akan berpengaruh pada proses metabolism.

Penampungan kotoran juga di design khusus agar kotoran yang dihasilkan bisa dengan mudah dibersihkan untuk dikumpulkan agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang tentu sangat bermanfaat untuk mengganti pupuk-pupuk kimia yang secara jangka panjang akan sangat merugikan para petani maupun merugikan lingkungan, karena pemakaian pupuk kimia akan merusak struktur tanah yang akan berpengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri dan membahayakan lingkungan secara umum. Dengan menggunakan pupuk organic yang baik disertai pengetahuan yang cukup untuk mengaplikasikan, tentu akan sangat berdampak pada ekosistem, mikroba maupun lingkungan hidup secara umum.
Oleh karena itu dengan adanya pola penggemukan kambing methode terbaru ini akan berdampak positif di bidang pertanian.

Untuk ukuran kandang yang paling ideal adalah 3meter x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing, karena jenis kambing gibas adalah jenis kambing kelompok, maka ukuran yang terlalu lebar hanya akan memboroskan ruangan, karena jenis kambing ini akan lebih suka bergerombol

Pemilihan bibit.
Pada saat memilih bibit memang harus berhati-hati dan teliti, karena kesalahan dalam pemilihan bibit akan berpengaruh pada hasil akhir yang bisa dinikmati oleh peternak.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih agar benar-benar mendapatkan sesuai yang diharapkan. Adapun kriteria yang harus diperhatikan adalah sbb:
1. Mata (pilih mata yang bening, bukan yang kemerahan)
2. Mulut (pilih yang bersih dan tidak berlendir)
3. Tulang belakang (bentuk yang lurus, tidak melengkung ke bawah)
4. Wilayah dada (bentuknya agak menonjol)
5. Ekor (bentuk yang melebar, bukan yang berbentuk seperti cambuk)

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk yang ekornya berbentuk cambuk, hasilnya tidak bisa maksimal, kecepatan pembentukan daging terlalu lamban.
Sedangkan untuk yang ekor lebar telah dirasakan oleh beberapa peternak, bahwa hasilnya lebih maksimal dan target penggemukan selama 3 bulan bisa terwujud.

Perlu diperhatikan bahwa untuk pemilihan bibit, usia kambing harus sudah mencapai 4 bulan , dengan pertimbangan bahwa mulai usia 4 bulan, tubuh kambing telah berkonsentrasi pada pembentukan daging, sehingga akan lebih mudah digemukkan. Jika usia kambing masih di bawah 4 tahun, tubuh kambing masih dala proses pembentukan tulang, sehingga untuk digemukkan akan memakan waktu yang lebih lama, dan tentu akan mempengaruhi perputaran modal yang telah kita keluarkan.
\terlalu lama memelihara akan berakibat pada perputaran modal yang kurang cepat, cost operasional akan semakin tinggi, dan tentu mempengaruhi profit yang akan kita terima.


Pembuatan pakan.
Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Jika di lingkungan banyak terdapat jerami, maka sebagai bahan dasar makanan, bisa menggunakan jerami.
Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan makanan kambing tersebut, antara lain :
jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, tebu, kedelai dll)
kulit umbi-umbian (kulit singkong, ubi jalar dll)
kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi dll).
Sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar)
daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering

terlebih dahulu bahan dasar harus difermentasi sebelum diberikan pada kambing. Waktu yang dibutuhkan berbeda beda antara bahan dasar yang satu dengan yang lain.
Untuk jenis-jenis bahan kering, proses fermentasi membutuhkan waktu 24 jam, sedangkan untuk jenis-jenis basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu 3 jam dan telah siap diberikan pada kambing.

Pemeliharaan kesehatan

untuk memelihara kesehatan ternak kambing dengan metode ini cenderung lebih mudah, karena consentrat yang dimakan setiap hari, telah memenuhi standart kecukupan gizi atau gampangnya istilah “empat sehat lima sempurna, tentu kambing lebih tahan terhadap serangan penyakit, namun jika ternyata tetap ada yang terserang penyakit, maka kita memang harus segera mengambil langkah-langkah penyembuhan.

Jika pemeliharaan baik dan pengolahan konsentrat makanan sempurna maka, bau kambing yang biasanya menyengat akan hilang dan cenderung tidak berbau.
Demikian juga dengan bau kandang, dengan sendirinya akan terbebas dari bau kotoran yang sangat mengganggu lingkungan.
Melihat kenyataan seperti itu, maka untuk penggemukan kambing dengan cara ini bisa juga diterapkan di wilayah pinggiran kota.

Masa panen

panen bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah berat badan kambing mencapai sandart berat badan yang kita inginkan agar target harga jual yang telah kita tentukan akan dapat tercapai.
Untuk idealnya target harga yang harus terealisir adalah harga akan mencapai minimal rp. 1.000.000,- per ekor setelah kita pelihara selama 3 bulan.
Untuk usia 4 bulan, harga pasar saat ini tidak lebih dari rp. 425.000,- per ekor
dengan demikian proyeksi hasil yang akan kita terima 3 bulan yang akan dating adalah sebagai berikut :
harga jual rp. 1.000.000,-
modal kambing rp. 425.000,-
biaya pakan rp. 900.- x 3 bulan = rp. 81.000.-
rp. 506.000,-
jumlah keuntungan kotor rp. 494.000,-

jumlah keutungan tersebut belum dikurangi dengan biaya lain-lain yang pasti timbul. Tentu keuntungan tersebut akan sangat kita rasakan manfaatnya jika kita tidak hanya memelihara 1 ekor.

Jika memelihara 10 ekor, tentu nilai keuntungan tersebut tinggal mengalikan sesuai dengan jumlah kambing yang kita miliki. Misalnya punya 10 ekor berarti keuntungan kotor yang akan diterima sebesar
rp. 494.000,- x 10 = rp. 4.940.000,-
hasil yang cukup prospektif untuk tahap-tahap awal.


PETERNAK KAYA

Jika anda memulai dengan 1 ekor tentu tidak mungkin langsung panen besar dalan 3 bulan. Anda harus melakukan sirkulasi modal dengan seksama setiap tri wulan dengan cara hasil penjualan kambing yang telah di panen akan langsung digunakan untuk pembibitan lagi dengan rumus 1 ekor kambing besar dijual, hasil penjualan akan dibelikan 2 ekor kambing bibit (usia 4 bulan).

Inilah yang akan terjadi selama 3 tahun ke depan :

kesimpulan :

dari 1 ekor yang anda kembangkan selama 3 tahun akan berkembang menjadi 4.192 ekor, jika harga jual per ekor rp. 1.000.000,- maka nilai kambing anda saat itu adalah rp.1.000.000,- x 4.192 = rp. 4.192.000.000,-

ini bukan hanya teori tapi bisa anda wujudkan dengan usaha yang serius dan kemauan yang kuat

Perikanan

kotoran ternak/kambing yang telah dikembangkan denga pola hcs, sangat bagus untuk bahan pakan ikan budidaya, baik yang budidaya di tambak maupun di kolam, karena kotoran yang telah diolah sedemikian rupa dengan resep hcs maka akan memicu pertumbuhan mikro plankton sebagai makanan ikan.
Jika mikro plankton berlimpah maka petumbuhan ikan secara alami akan lebih cepat, dan tentu panenpun akan lebih cepat dengan hasil yang lebih menggembirakan.
Makin cepat panen, tentu akan mengurangi biaya operasional. Jika hasil lebih meningkat, maka akan menghasilkan keuntungan yang lebih meningkat pula.
Dengan demikian akan terjadi peningkatan hasil yang sangat signifikan jika pola ini benar-benar diterapkan.